Tidak terasa sebentar lagi sudah pendaftaran murid baru. Dari sekolah Swasta sampai sekolah Negeri yang sudah ada kuota murid sendiri pun sudah mulai pasang spanduk.
Banyak sekolah2 yang menjaring muridnya dengan berbagai cara, mulai dari tes psikolog, tes kepribadian, tes calistung, tes akademik, dan lain-lain.
Para orangtua berlomba-lomba mempersiapkan (baca= drilling) anaknya untuk bisa memasukkan anaknya ke sekolah-sekolah favorit (sampai melupakan bahwa sekolah merupakan kebutuhan anak) bukan kebutuhan gengsi orangtua.
Jika ini yang terjadi, maka sebelum masuk ke SD, atau saat masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanan (TK), mereka sudah harus belajar membaca, menulis, dan berhitung. Maka berlomba-lomba semua TK yang ada memasukkan pelajaran membaca dan menulis dalam proses belajar mengajarnya. Tidak sampai disitu, muncul pula bimbingan belajar dan privat-privat yang menjual program baca tulis untuk anak-anak pra sekolah (TK). Waktu yang seharusnya mereka gunakan untuk bermain dan menyelesaikan tugas psikologi perkembangan tersita dan hilang.
Lalu apa itu tugas psikologi perkembangan?
Tugas psikologi perkembangan ada dalam lingkup psikologi perkembangan manusia. Psikologi perkembangan adalah suatu ilmu dalam psikologi dan termasuk dalam lingkup khusus, yaitu psikologi yang mempelajari kekhususan pada setiap tahap perkembangan manusia.
Salah satu tahap perkembangan manusia, dikenal masa anak-anak awal (early childhood) yang usia nya antara 2-6 tahun. Masa ini diakhiri saat anak-anak mulai masuk SD kelas 1. Masa ini dikatakan usia pra kelompok karena pada masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu masuk kelas 1 SD.
Adapun tugas perkembangan yang harus diselesaikan pada tahap ini antara lain :
- Belajar berjalan
- Belajar makan makanan padat
- Belajar berbicara
- Belajar mengendalikan pembuangan kotoran dari dalam tubuh
- Mencapai stabilitas fisiologis
- Membentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial
- Belajar kontak perasaan dengan diri sendiri, orang tua, dan lingkungan
- Belajar membedakan mana yang benar dan salah serta mengembangkan pengertian sederhana tentang kata hati.
Dari semua tugas perkembangan yang harus diselesaikan ini, tidak ada satupun yang tugas perkembangan membaca, menulis, dan berhitung. Tentu saja! Karena tugas perkembangan itu adanya di tahap kanak-kanak akhir (6-12 tahun).
Lalu apakah salah jika tugas perkembangan itu (membaca, menulis, dan berhitung) dilakukan pada tahap perkembangan kanak-kanak awal?
Analoginya mungkin begini, apa yang akan terjadi jika gadget abal-abal yang kita miliki digunakan untuk kepentingan yang berat? Tentu akan lemot dan kerjanya pelan sekali. Yang ditakutkan adalah, karena ingin sekali anaknya bisa membaca, menulis, dan berhitung, maka segala cara dilakukan dan ada sebagian tugas perkembangan yang tidak selesai. Ini akan menjadi PR di masa yang akan datang bagi perkembangan anak.
Seperti yang sahabat saya alami, saya meyakini ada tugas perkembangan yang belum ia selesaikan dulu di masa remajanya. Akibatnya, hari ini, saat usianya mendekati kepala 3, ia masih seperti remaja, emosi meledak-ledak dan tak stabil. Mirip sekali dengan remaja-remaja galau. Mengapa demikian? Karena ia harus menyelesaikan tugas perkembangan di tahap remaja yang belum ia selesaikan.
Jadi, untuk orang tua dan guru, penting untuk mengetahui tugas perkembangan di setiap tahap tumbuh kembang anak. Selesaikan semua tugas yang ada. Jangan sampai ada yang terlewat.
Bagi orangtua cerdas yang memiliki anak balita, mari kita tuntaskan tiap tahap perkembangan anak sesuai tugasnya. Akan ada masa & tahapan sendiri pada setiap anak untuk benar-benar siap di jejali tugas-tugas selanjutnya, jangan sampai kita merasa puas karena anak kita yang masih TK lancar membaca namun belum mengerti & paham apa yang dibacanya.