Anak Bukan Duplikat Orangtua

Anak punya kehidupannya sendiri. Ia tak harus jadi duplikat Anda. Balita  ingin tumbuh dan berkembang menjadi dirinya sendiri. Anak perempuan tak harus berdandan meniru ibunya, anak laki-laki juga tak harus meniru gaya ayah. Dunia ini akan lebih asyik bila setiap orang punya ‘warnanya’ masing-masing. Sadari secepatnya, jangan mau terjebak menjalani mini me parenting. 

  1. Cintai anak tanpa syarat. “Kamu disayang bunda dan ayah kalau kamu nurut kata bunda dan ayah” adalah bentuk cinta bersyarat. Sadari, Anda melahirkan manusia dengan pribadi unik, yang berbeda minat, bakat dan lingkungan dengan Anda. Dia butuh bantuan untuk mengembangkan semua potensinya, bukan tuntutan untuk menjadi seperti yang Anda mau, seperti Anda.
  2. Prioritaskan anak. Bukan berarti Anda mengabaikan diri Anda dan perkawinan Anda. Artinya, katakan “tidak” bila harus mengatakannya. Jangan melulu bilang “ya” agar urusan dengan anak cepat selesai. Dengan mengatakan “ya” pada setiap tuntutan anak, berarti Anda tidak mengutamakan anak. Anda mengutamakan diri Anda sendiri, supaya tidak perlu lama-lama berhadapan dengan anak alias ogah pusing!
  3. Pahami bagaimana anak tumbuh.  Luangkan waktu untuk memahami bagaimana balita Anda berkembang pada setiap tahap perkembangannya. Dengan begitu, harapan Anda terhadap anak lebih realistis. Omong-omonglah dengan orang tua lain, baca buku-buku pengasuhan anak dan perkembangan anak. Setiap anak berbeda, dan situasi setiap keluarga juga unik. Meski demikian, ada panduan umum apa yang bisa diharapkan dari seorang anak pada setiap tahap perkembangannya. Menyadari milestone anak membantu Anda melakukan apa saja bersama anak untuk memunculkan kemampuan yang anak miliki, yang bisa saja sangat berbeda dengan Anda.   
  4. Pahami perubahan zaman. Anda tidak berada di masa lalu ketika hukuman fisik diterapkan orang tua Anda untuk setiap kesalahan yang Anda lakukan. Zaman berubah, orang semakin melek hukum. Bila Anda medisiplin dengan hukuman fisik, atau dengan kata-kata keras dan kasar, bisa-bisa Anda dicokok hukum dengan tuduhan melakukan kekerasan domestik kategori child abuse!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Buka Hati dengan Pendidikan Tauhid

× Hubungi Kami