ANAKKU SAYANG AKU AKAN DATANG!


Q.S An Nisa’:1
“Wahai sekalian manusia, takutlah kamu kepada Allah yang menjadikan kamu dari diri yang satu dan menjadikan istri dari padanya, dan dari kedunya berkembangbiak laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan takutlah kepada allah dan memintalah kamu dengan nama Nya, dan takutlah akan memutuskan silaturrahmi. Sesungguhnya allah mengawasi kamu”
 “….dan takutlah akan memutus silaturrahmi..”
Pembelajaran puncak Tema Binatang Ciptaan allah (ikan)
Biasanya silaturrahmi sering kita bayangkan mendatangi atau mengunjungi teman, kerabat yang tempat tinggalnya jauh dari kita. Perlu kita sadari yang tinggal serumah dengan kita pun kadang-kadang atau bahkan sering terlewatkan atau terlupakan. Mari sejenak kita simak kisah berikut:
Kisah ini diceritakan oleh seorang anak yang berusia 3 tahun. Setiap hari yang selalu diceritakan adalah sopir dan baby sitternya yang selalu setia menemani aktifitasnya. Ayahnya super sibuk dan sering keluar kota, sedangkan ibunya berangkat pagi dan pulang sudah larut malam. Sementara sang buah hatinya sudah terlelap. Dilain kesempatan, ibunya juga menuturkan cerita sangat jarang bertemu dengan anaknya. Ketika weekend pun ayah dan ibunya tersebut tak pernah absen untuk menyelesaikan tugas kantornya dengan dalih dikejar deadline. Sesekali bersilaturrahmi pada kawan lama, teman sejawat dan kerabat. Sampai-sampai si anak belum tahu kalau mami dan dady nya adalah orangtuanya.
Kisah yang kedua dari seorang gadis kecil usianya juga sekitar 3 tahunan. Sehari-hari dia adalah anak pendam, sering bermain sendiri dan mau diajak diajak untuk bermain bersama. Disuatu hari keadaan berubah 180°, gadis mungil tersebut datang ke sekolah denga ceria, bersemangat, banyak cerita dan mau diajak bermain dengan teman sebaya. Ibu gurunya pun bingung dan penasaran, rasa ingin tahunya pun terus bergelayut dipikirannya. Tanpa pikir panjang sang guru bertanya tentang apa yang membuatnya bahagia hari ini. Jawabnya, “Aku senang karena mamaku sakit, mama bisa tungguin aku di rumah, mama bisa antarkan aku ke sekolah dan nanti mama yang jemput aku”. Ada hal yang membuat ibu guru tersebut lebih meringding dikala kalimat yang terucap berikutnya, “mama ta doakan sakit lagi, terus bisa temani aku lama-lama”.
Dialah buah hati kita yang sering terlewatkan oleh kesibukan dan jarang kita masukkan ke dalam jadwal agenda untuk dapat waktu dikunjungi. Janganlah lagi beranganggapan mereka masih anak-anak yang apabila kita belikan permen, coklat, ice krim, boneka, mobil-mobilan dan mainan yang lain serta uang menjadi sudah tenang, senang dan tidak protes. Selain kebutuhan fisik, anak-anak juga membutuhkan asupan untuk mental dan ruhaninya. 
Sejenak kita renungkan Orangtua Yang Harus Memahami Anak atau Anak Yang Harus Memahami Orangtua?
Bersilaturrahminya orangtua kepada anak adalah salah satu cara yang paling efektif dalam membangun mental/ruhiyah anak.
Syaikh Muhammad Al-Khird Husain Rahimahullah berkata: “Jiwa tumbuh dengan kelembutan tarbiyah, sebagaimana badan tumbuh dengan makanan bergizi. Pertumbuhannya badan ada batasnya, namun pertumbuhan jiwa berjalan terus, sepanjang hayat masih dikandung badan”
Adapun beberapa cara bersilaurrahmi kepada anak adalah sebagai berikut:
1.   Menemani anak
Rosulullah SAW pernah melihat sekelompok anak-anak bermain dan beliau membiarkan mereka, bahkan memotifasi mereka membangun ruh kebersamaan dan mengawasi perainan. Peran orangtua dalam menemani anak bermain adalah memberi motivasi dan mengawasi permainan.
2.   Menggembirakan hati anak
Kegembiraan punya kesan yang mengagumkan dalam jiwa anak. Rosulullah SAW selalu membuat anak-anak merasa bergembira dengan beberapa cara, diantaranya:
·  Menyambut anak dengan baik
·  Mencium dan bercanda dengan anak
·  Mengusap kepala mereka
·  Menggendong dan memangku mereka
·  Menghidangkan makanan yang baik
·  Makan bersama mereka
3.   Memotivasi anak
Motivasi adalah unsure penting dalam pendidikan dan tidak boleh disepelekan, namun tidak boleh berlebihan. Motivasi yang baik akan dapat memicu gerak positif yang membangun dan memunculkan potensi yang terpendam
4.   Memberi pujian
Pujian punya pengaruh penting dalam diri anak apabila diberikan tepat pada tempat dan waktunya.
5.   Bercanda dan bersendagurau dengan anak
Canda dan gurauan yang positif dapat membantu perkembangan jiwa anak. Rosulullah SAW juga pernah mencandai anak kecil dengan memanggilnya “wahai pemilik dua telinga” (HR. Tirmidzi dan abu daud)
Apabila cara-cara tersebut belum bisa terpenuhi setiap hari atau setiap pekan karena kesibukan kita, (bukan berarti orangtua terbebas dari jadwal silaturrahmi kepada anak, tidak ada alasan untuk meninggalkan agenda kunjungan dan menjalin kedekatan dengan anak), tips di bawah ini, insya Allah dapat membantu mencari celah cara melanggengkan silaturrahmi walaupun dalam keadaan tidur:
1.   Jikalau ayah bunda pulang dari kerja mendapati anak-anak sudah tertidur pulas, maka berwudhulah kemudian usap kening atau cium kening anak sambil mengucapkan doa kepada Allah dan berilah bisikkan dengan lembut kalimat-kalimat harapan, permohonan maaf dan ungkapan rasa kangen serta saying. Setelah itu bacalah ayat-ayat al-quran didekatnya sambil sesekali pandangilah wajah-wajah mungil nan polosnya.
2.   Pagi hari, rubah pola bangun paginya. Jangan biasakan tidur molor dipagi hari. Buat aktifitas bersama, seperti sholat shubuh berjamaah, setelah itu sempatkan sejenak untuk berkomunikasi untuk mengatakan hal-hal positif, menanyakan kabarnya atau menanyakan adakah yang ingin engkau ceritakan wahai anakku, karena ayah dan bunda rindu mendengar ceritamu.
3.  Buat agenda berkegiatan dengan anak walaupun hanya dapat dilakukan sepekan sekali atau sebulan sekali. Tidak perlu mahal yang penting berkesan. Seperti misalnya fun coocking/masak bersama, bikin sup buah bersama, beres-beres atau rapi-rapi rumah bersama, berkebun, membuatkan aquarium mini, mencuci sepatu, tas, kaos kaki dan masih banyak lagi ide-ide cemerlang lainnya apabila kita punya niat untuk melakukannya.
Saat ini juga, 
bismillah niatkan untuk anakku sayang, 
aku akan datang.
Oleh: Ermira Happy (Guru KB Yaa Bunayya Surabaya)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Buka Hati dengan Pendidikan Tauhid

× Hubungi Kami