Barangsiapa yang diuji dengan memiliki anak wanita, lalu ia asuh mereka dengan baik, maka anak itu akan menjadi penghalangnya dari api neraka (HR.Bukhari)
Sebagian orangtua menganggap remeh mendidik anak wanita, bahkan lebih mengunggulkan anak laki-laki. Padahal wanita adalah tiang peradaban dunia. Itulah kenapa, jika gagal mendidik anak wanita berarti kita telah memutus kebaikan untuk generasi masa depan.
Gagal mendidik anak wanita berarti kelak kita akan kekurangan ibu terbaik di masa depan. Dan ujung-ujungnya rusaklah masyarakat. Selain itu, ajarkan juga kepada anak wanita kita tentang siapa itu saudara, sahabat, kenalan dan orang asing. Sikapi dengan berbeda. Buat anak wanita tidak membutuhkan sosok lelaki lain yang jadi ‘pahlawan’ nya selain ayah, kakek dan saudara kandungnya
Saat mereka tumbuh remaja, tak jual murah dirinya demi dicintai lelaki lain. Sebab sudah ada sosok lelaki idola dalam hidupnya, khususnya ayahnya. Sebagian besar remaja wanita yang memutuskan untuk pacaran, karena tak punya lelaki idola di rumahnya sebagai tempat berbagi.
Dengan ayah dan saudara kandung tidak akrab. Sehingga ia membutuhkan figur lelaki lain. Akhirnya, perlahan kesuciannya pudar. Jadilah mereka anak cabe-cabean.
Itulah kenapa AYAH perlu hadir dalam jiwa anak wanita sedari dini. Harus ada ikatan batin di antara mereka agar anak wanita tak cari idola lain. Ayah harus sering berkomunikasi dengann anak wanitanya saat dalam kandungan. Saat lahir, anak mengenali suara ayahnya pertama kali yang didengar.
Saat lahir, jadikan wajah AYAH lebih banyak discan dalam memori anak. Hadirkan ekspresi saat menggendong anak. Ikatan batin antara ayah dan anak wanita ini memberi pengaruh saat anak tumbuh dewasa dan mengalami persoalan hidup.
Saat anak wanita mulai jatuh cinta, ia akan jadikan AYAH sebagai mentor cintanya. Tak ingin ditipu lelaki buaya. Nasehat ayah jadi panduan.
Saat anak wanita siap menikah, ia mencari sosok lelaki yang seperti ayahnya. Atau setidaknya pilihan ayahnya. Bahkan saat anak wanita menjalani gonjang ganjing pernikahan. Ia tak butuh lelaki lain sebagai tempat curhat. Ayahnya lah yang jadi labuhan. Karena itu, ajaklah para ayah agar terlibat dalam pengasuhan. Tak cuma sekedar cari nafkah. Tapi peduli akan anaknya khususnya yang wanita.