Doa Ibu

Ketika saya merasakan lambatnya Ziyad – anak pertama saya –  menghafal Qur’an, saya berpikir mungkinkah ia menjadi penghafal Qur’an? Bagaimanakah cara agar dia bisa menjadi penghafal Qur’an? Bagaimana agar dia cinta dengan Al-Qur’an? Teknik apa yang mesti saya perbaiki ketika mengajarkannya. Dan seterusnya…Pikiran-pikiran penuh kecemasan, yang  bisa berujung keputusasaan. Na’udzu billah min dzalik.

Hingga satu hari, saya mendengar kisah yang yang dipaparkan salah seorang imam masjid Kuwait yang bernama syaikh Fahd Al-Kandari. Syaikh Fahd menceritakan, bahwa selama iya menjadi imam, jika ia membaca bacaan yang panjang, biasanya hanya satu orang makmum yang mengoreksi ketika ia melakukan kesalahan dalam membaca. Orang itu sudah tua.
Karena tertarik, syaikh Fahd mengajak si bapak tua bercakap-cakap. Ternyata benar, si bapak tua adalah seorang hafidz. Syaikh pun mengira bahwa si bapak tua menghafalnya ketika ia masih muda. Ternyata dugaan syaikh salah. Si bapak tua berhasil menghafal seluruh Al-Qur’an di usia 60 tahun! Subhanallah…Usia dimana seseorang biasanya sudah sulit untuk melakukan hal itu. Saat ditanya bagaimana ia melakukannya. Sang bapak berkata, bahwa ada satu doa yang tidak pernah ditinggalkan ibunya sampai akhir hayatnya.

Doa agar anaknya menjadi penghafal Qur’an.
Saat itu, tiba-tiba saya tersadar. Betapa doa sang ibunda telah terwujud. Walau ia tak dapat melihat dan merasakannya ketika ia masih ada di dunia. Namun doa itu terkabul. Doa itu T-E-R-K-A-B-U-L.
Doa yang kita panjatkan pada Rabb Semesta Alam pasti dikabulkan, asal kita memintanya dengan ikhlas, dengan hati yang khusyuk dan menjauhi hal-hal yang menyebabkan doa tak terkabul.
Pengabulan doa itu yang kita tidak ketahui kapan. Bisa jadi cepat, bisa jadi nanti. Bisa jadi ditunda…Bisa jadi dengan wujud nyata sesuai lafal yang kita panjatkan. Bisa jadi dalam bentuk kita terhindar dari musibah.
Saya hanyalah salah satu diantara banyak orang tua yang berharap dalam doa, agar anak saya menjadi penghafal Al-Qur’an.

Posisi yang “menguntungkan” saat berdoa untuk sang anak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi  wa sallam bersabda, ““Tiga doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir.” (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 1797).

Hanya saja…
Terkadang saya lupa..
Terkadang sepertinya saya terlalu terburu-buru…
Ingin melihat hasil nyata seperti anak si fulan atau fulanah. Yang bisa menghafal Qur’an di usia belia. Yang sudah menghafal berjuz-juz padahal belum lagi masuk sekolah dasar.
Padahal yang seperti ini sebagaimana Allah membagikan rezeki.
Semua telah diatur.
Semua telah ditakdirkan.
Bukan kita yang mengatur.
Bukan kita yang menentukan.
Bukan pula sesuatu yang bisa dipaksakan.
Yang kita bisa lakukan adalah berdoa dan berusaha. Hasilnya kita serahkan semua pada Allah.

Maka aku berdoa kepadamu ya Allah, jadikanlah aku dan keluargaku serta anak keturunanku, menjadi penghafal Qur’an. Mudahkanlah kami dalam mengamalkan apa yang telah kami hafal itu. Jadikanlah seluruhnya untuk mencari ridho-Mu. Aamiin ya robbal ‘aalamiin

http://ummiummi.com/doa-itu-terkabulkan?fb_action_ids=744660568917914&fb_action_types=og.likes

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Buka Hati dengan Pendidikan Tauhid

× Hubungi Kami