Seminar Parenting Bersama bu Ida S. Widayanti

Alhamdulillah, acara seminar parenting tahun ini berjalan dengan lancar.
Semula seminar ini akan di adakan untuk Wali murid KB-TK Yaa Bunayya saja. Namun karena ’eman’ materinya yang sangat bagus dan berbobot, atas usulan dari banyak pihak juga, maka kami suguhkan untuk para orangtua dimanapun yang ingin tholabul ‘ilmi untuk menjadi orangtua hebat berkarakter. Diadakan pas week end supaya banyak orangtua pekerja bisa ikut bergabung. Tepatnya Sabtu,13 Oktober 2018. Waktu yang ceria untuk menambah dan nge-cange keParentingan.
Target peserta kami hanya 200an peserta, alhamdulillah peserta membludak 250 peserta, yang sudah memadati gedung SMP-SMA Luqman Al-Hakim di lt.4. Acara yang di dampingi moderator Ust. Wida ini di mulai tepat pukul 08.00 WIB, di awali dengan pembacaan ayat Al-Quran Surat Luqman ayat 17-18 yang artinya:
” Hai anakku, dirikanlah sholat dan suruhlan (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesuangguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang2 yang sombong lagi membanggakan diri”

Berikut Resume dari beberapa walimurid dan peserta yang datang (kami copas dari FB Yaa Bunayya Surabaya), selamat membaca…:
“Mendidik Karakter dengan Karakter”
Orang Tua…
Ayah dan Bunda…
Mama dan Papa..
Abi dan Ummi…
Pekerjaan yang tidak di rekrut dari jenjang pendidikan. Pekerjaan yang dimulai setelah sang buah hati kita lahir dan akan pensiun jika kita sudah habis masa kerja kita di dunia. Dibandingkan profesi yang lain, profesi orangtua merupakan profesi yang tidak tersiapkan. “Orangtua memberikan pengaruh yang bersifat selamanya untuk sang anak…”
Siapa yang disebut Orangtua..?

— Ibu—

Zaman dulu seorang Ibu akan berkutat dengan pekerjaan rumah, Anak, dan suami dari terbit matahari hingga terbenam, tapi jaman NOW…? banyak para Ibu yang terkadang sebagian besar waktunya dipakai untuk memegang hp dan gadget sembari menjaga “melihat” sang buah hati.
? Ingat! Anak adalah sang peniru ulung yang lebih cepat belajarnya ketika melihat daripada mendengar. Akhirnya sang buah hatipun berbuat demikian. Waktu demi waktu dipakai untuk melihat hp dan gadget. Dan akibatnya…? anak menjadi BLAST
B bored
L lonely
A angry
S stress
T tired
.
Padahal usia anak2 0-4 tahun adalah usia penting yang merupakan masa emas tumbuhnya berbagai kecerdasan baik Intelektual, Emosi dan Spiritual.
Karakter seorang Ibu bisa dilihat dari Ucapan dan Tindakan. Oleh karena itu Pikiran…Perasaan seorang Ibu harus selaras dengan Tindakan dan Ucapannya.

Kadang kita marah dengan suatu hal… Sampai berkata ” Kamu anak yang nakal…nggak bisa diam” kadang disertai tarikan … cubitan dll. Padahal dalam hati dan perasaannya sang Ibu ingin agar anaknya lebih tenang.
Pikiran dan perasaan Ibu sdh benar…tapi kenapa tdk selaras dengan Tindakan dan Ucapannya yang keluar

Wahai para Ibu…ingatlah…Apa yang kita pikirkan…Apa yang kita rasakan.. Apa yang kita Lakukan…Apa yang kita ucapkan…Semua itu adalah DOA…

Oleh karena itu Ibu harus memiliki Emosi yang Tenang..Sehingga ucapan dan tindakan yang keluar adalah bentuk komunikasi yang bermutu dan efektif untuk membentuk karakter sang anak. Karena “karakter itu bukan dilahirkan tapi karakter itu dibentuk”
Karakter Ibu yang baik akan menciptakan karakter anak yang baik pula.

— Ayah—

Ayah….adalah pekerjaan laki2 utama. Porsi komunikasi Ayah dan anak harusnya jauh lebih banyak dibandingkan sang Ibu.
Seperti yang digambarkan dalam AL Quran. Ayat yang menyebutkan tentang komunikasi antara Ayah dan Anak lebih banyak…yakni sebanyak 14 dialog. Dibandingkan sang Ibu dan anak yang hanya 2 dialog.

Maka Ayah..Pekerjaanmu diluar bukanlah pekerjaan utama. Itu semua hanya pekerjaan sampingan.
Komunikasi Ayah dan Anak harus didukung oleh
?Mimik, Jaga tatapan agar terjadi kontak mata, dan ekspresi yang baik, penuh atensi.
? Gestur, Jaga bahasa tubuh sehingga tidak kaku dan angkuh. Usahakan mata kita selevel dengan anak.
? Suara, Gunakan prinsip THE LOWER THE STRONGER

Agar nasehat bisa di dengar, semakin rendah suara maka pengaruhnya akan semakin kuat .
Seperti nasehat Luqman untuk anaknya yang diukir indah di Al quran

Maka, para orangtua…!!! Camkan! Apa yang kita ucapkan, rasakan, pikirkan dan diusahakan adalah DOA. Oleh karena itu selalu ucapkan, rasakan, pikirkan dan usahakan apa yang kita INGINKAN.
Itulah sebabnya bagi para ayah mulai sekarang jangan pernah ABAIKAN lagi peran kepengasuhan anak, sehingga dapat mencetak generasi yang berkarakter.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Buka Hati dengan Pendidikan Tauhid

× Hubungi Kami